Oleh: Hendra Setiawan
Teman pernah mengajak naik sepeda ke Sumarecon. Saya tidak punya sepeda. Beliau memberi pinjam sepedanya.
Sepanjang perjalanan naik sepeda saya uring uringan. Marah marah.
Bagaimana bisa ada perusahaan apalagi non pribumi yang menguasai tanah seluas ini. Seluas satu kecamatan. Dari Gedebage sampai Cileunyi.
Bahkan dapat akses pintu tol sendiri.
Kemana anggota DPRD kota bandung.kok diam saja.kemana anggota DPR kota Bandung
Kemana walikota dan gubernur.
Karena jadi caleg saya punya akses ke para dewan terpilih dari berbagai partai. Saya sudah protes keras.
Tidak mungkin satu perusahaan ini dapat izin memiliki tanah seluas ini. Tanpa sepengetahuan pejabat daerah.
Keberpihakan ke rakyat kecil kemana ?
Masyarakat untuk beli rumah kecil saja di kota Bandung perlu nabung seumur hidupnya.
Saya tidak peduli soal terpilih atau tidak. Yang penting sudah protes. Tidak ada yg dukung gpp.
Yang berani protes siapa ?
Yang penting sudah Bisa menyampaikan pendapat.
Pemilu hanya soal remeh.
Yang terpilih sudah ada takdir nya
Kita harus jadi tuan rumah di negeri kita sendiri.
Tidak diam saja melihat ketidakadilan ini.
Orang Islam harus mampu mendapatkan manfaat dari kue pembangunan.
Ayok kita harus maju terus. Bangkit!