Pelatihan membatik yang dihadiri oleh 11 penyandang disabilitas di Pusat Pelayanan Sosial Cimahi adalah langkah nyata menuju pemberdayaan. Hendra Setiawan, calon anggota DPR-RI Bandung Cimahi, mengapresiasi upaya ini sebagai contoh nyata bahwa setiap warga negara, termasuk mereka yang memiliki disabilitas, memiliki hak yang sama dalam mengakses peluang pendidikan dan pelatihan.
Penting untuk menyadari bahwa penyandang disabilitas juga memiliki potensi yang besar. Program seperti ini bukan hanya tentang memberikan keterampilan baru, tetapi juga tentang memberikan mereka kepercayaan diri, harga diri, dan kesempatan untuk bersaing di dunia kerja. Ini adalah investasi dalam sumber daya manusia yang beragam dan berharga.
Melalui pelatihan ini, siswa penyandang disabilitas dapat mempelajari seni membatik, sebuah keahlian tradisional yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Dengan memiliki keterampilan ini, mereka dapat mencari pekerjaan atau bahkan mendirikan bisnis sendiri di masa depan.
Kita perlu menghapus stigma dan hambatan yang mungkin menghalangi penyandang disabilitas dari mendapatkan pendidikan dan pekerjaan yang mereka inginkan. Hendra Setiawan terus mendukung program-program seperti ini agar lebih banyak warga dapat meraih potensi mereka sepenuhnya.
Program semacam ini juga adalah investasi dalam masa depan. Ketika penyandang disabilitas diberdayakan, mereka dapat menjadi kontributor berharga dalam pembangunan kota ini. Semangat mereka untuk belajar dan berkembang harus diakui dan didukung oleh kita semua.
Pendidikan dan pelatihan adalah kunci untuk masa depan yang lebih baik. Semua orang, tanpa terkecuali, harus memiliki kesempatan untuk tumbuh dan berkembang. Dengan berbagai bakat dan keterampilan yang dimiliki oleh penyandang disabilitas, kita semua dapat belajar satu atau dua hal tentang ketekunan, ketabahan, dan semangat pantang menyerah dari mereka.
Semoga program pelatihan seperti ini terus berlanjut dan semakin banyak pihak yang terlibat dalam mendukung penyandang disabilitas untuk mencapai potensi penuh mereka.