Tempat kelahiran Nabi Besar Muhammad adalah suatu tempat yang penuh dengan makna dan kehormatan bagi umat Muslim di seluruh dunia. Meskipun lokasi pasti tempat kelahiran beliau tidak dapat dipastikan secara tepat, namun keyakinan dan penghormatan terhadap tempat ini tetap hadir dalam hati setiap Muslim.
Dalam perjalanan ke Tanah Suci Mekah, saya dan istri mengalami momen berarti saat ditempatkan di hotel Mahbas Jin. Sebagai calon anggota DPR-RI Bandung Cimahi, momen ini memberikan perasaan yang mendalam tentang kebesaran sejarah dan keagungan peristiwa kelahiran Nabi.
Konon, Nabi Muhammad lahir di rumah pamannya Abi Thalib, yang merupakan bagian dari keluarga Bani Hasyim. Daerah Bab Ali, yang dulu merupakan perkampungan Bani Hasyim, adalah tempat di mana beliau diperkirakan lahir. Kini daerah Bab Ali telah berubah menjadi terminal bus, yang menjadi tempat keberangkatan jamaah haji menuju daerah Mahbas Jin dan Jamarat.
Meski tempat kelahiran Nabi tidak dapat dipastikan dengan pasti, salah satu gedung berwarna kuning di lokasi tersebut diperkirakan menjadi tempat kelahiran beliau. Di masa Bani Abbasiyah, lokasi ini dibangun menjadi masjid kecil yang kemudian diubah menjadi perpustakaan di zaman pemerintahan Arab Saudi. Letaknya berdekatan dengan bukit Marwah dan dulunya berada di pinggiran kota Mekah. Namun, saat ini lokasinya hampir berdekatan dengan Masjidil Haram karena besarnya kompleks masjid.
Meski dinamakan “Maktabah” atau perpustakaan, sayangnya tidak terlihat aktivitas atau kegiatan yang dilakukan di tempat ini selama sebulan berada di sana. Semoga tempat bersejarah ini tetap dijaga dan tidak hilang, dan mungkin akan menjadi tempat yang lebih bermanfaat di masa depan.
Sebagai calon anggota DPR-RI Bandung Cimahi, momen ini mengingatkan saya akan pentingnya menjaga sejarah dan kekayaan kultural kita sebagai bangsa. Tempat kelahiran Nabi adalah bagian dari warisan budaya yang tak ternilai, dan kita semua harus berusaha untuk memelihara dan menghormatinya.