Mazhab Hutang bank
Disadari atau tidak, semua pebisnis pasti mengikuti Mazhab tertentu dalam berbisnis.
Saat orang bercerita, saya menduga duga Mazhab apa yg dipakai dalam bisnis.
Saya sering cerita tentang Mazhab cash. Izinkan disini saya share tentang Mazhab lain. Yaitu Mazhab hutang.
Mazhab cash tidak populer. Lupakan saja. GPP.
Apa itu Mazhab Hutang bank
Mazhab ini mengajarkan hutang sebagai daya ungkit. Hutang ke bank. Hutang ke leasing.
Hutang itu bila dikelola dengan baik bisa menjadi daya ungkit yg luar biasa.
Bisnis dalam menjalankan aktivitasnya memerlukan dana yang cukup agar operasional perusahaan dapat berjalan dengan lancar. Perusahaan yang kekurangan dana akan mencari dana untuk menutupi kekurangannya akan dana tersebut. Dana tersebut bisa diperoleh dengan cara memasukan modal baru dari pemilik perusahaan atau dengan cara melakukan pinjaman ke pihak di luar perusahaan.
Apabila perusahaan melakukan pinjaman kepada pihak di luar perusahaan maka akan timbul utang sebagai konsekuensi dari pinjamannya tersebut dan berarti perusahaan telah melakukan financial leverage (cek Google artinya)
Semakin besar utang maka financial leveragenya juga akan semakin besar. Berarti resiko yang dihadapi perusahaan akan semakin besar karena utangnya tersebut.
Kalau mau besar mau dapat duit banyak. Mazhab Hutang bank ini jalan pintas terbaik.
Mazhab cash? Ah lupakan saja. Anda akan ingat saat kehilangan uang